Selasa, 30 Oktober 2012

Biografi Bung Karno

Biodata Presiden Pertama Indonesia


Masa bakti (17 Agustus 1945 - 12 Maret 1967)
Nama                   : Ir. Soekarno
Nama Pwanggilan : Bung Karno
Nama Kecil          : Kusno
Lahir                     : Blitar ,Jawa Timur 6-Juni-1901
Wafat                   : Jakarta, 21-jUNI-1970
Dimakamkan         : Blitar, Jawa Timur
Gelar (Pahlawan)  : Proklamator
Jabatan                 : Presiden RI Pertama (1945-1966)
Isteri dan Anak     : Tiga isteri delapan anak
Isteri Pertama       : Fatmawati, Anak :Guntur,Megawati,Rachmawati,Sukmawati dan Guruh,
Isteri ke2              : Hartini, Anak :Taufan dan Bayu,
Isteri ke3              : Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto, Anak :                 Kartika.
Ayah                    : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu                       : Ida Ayu Nyoman Rai
Pendidikan           : - 
HIS di Surabaya, 
                              - HBS (Hoogere Burger School) lulus tahun 1920
                               -THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi
                                 (ITB) di Bandung lulus 25 Mei 1926Ajaran: Marhaenisme
Kegiatan Politik    : - Mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) pada 4 Juli 1927
                              - Dipenjarakan di Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929
                              - Bergabung memimpin Partindo (1931)
                              
- Dibuang ke Ende, Flores tahun 1933 dan Empat tahun kemudian dipindahkan ke
                                 Bengkulu.
                              - Merumuskan Pancasila 1 Juni 1945
                              - Bersama Bung Hatta memproklamasikan
                                 kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945

Basmalah Sebelum Melakukan Suatu Aktivitas


Bismillahirrahmaanirrahiim Atau yang biasa di sebut dengan basmalah yang artinya :
“ Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha Penyayang “.
Basmalah adalah ayat (kalimat) pertama di dalam Al-Qur’an,sekaligus kalimat yang mengawali semua surat yang ada di dalam Al-Qur’an.Kecuali surat at-Taubah.
            Basmalah bagi umat muslim adalah suatu ayat yang sudah tidak asing lagi.Seperti juga kalimat salam,yang sudah menjadi identitas sebagai umat Islam.Namun pernakah kita sejenak mencoba mengerti dan memahami akan makna yang terkandung di dalamnya.Karena sebenarnya di dalam ayat yang pendek itu dan mudah di ingat yang mungkin sangat sering kita ucapkan dalam keseharian.Sesungguhnya terdapat makna yang sangat besar di dalamnya.
Seperti yang tertulis pada Al-Qur’an [ QS.An-naml (27):ayat 30-31 ] :

Sesungguhnya surat itu,dari sulaiman dan sesungguhnya isinya : Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha Penyayang,Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”

Karena dengan mengucap basmalah menunjukan ketidak berdayaan manusia atas segala sesuatu,bahkan mungkin untuk berbuat sebuah kebaikan sekalipun,tanpa adanya kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT.Karena dengan mengucap basmalah berarti mempercayai kekuasaan Allah SWT di atas segala usaha yang telah dikerjakan,bahkan tidak akan bisa manusia menolak musibah apapun yang ditakdirkan Allah kepada kita.
Dengan mengetahui makna yang terkandung di dalamnya kita sebagai mahluk ciptaan-Nya (manusia) adalah mahluk yang sangat kecil di hadapannya.Karena itu mari perbanyak lagi mengucap basmalah dalam kehidupan sehari-hari,dan sebelum melakukan suatu kegiatan yang akan di kerjakan.Sudah sepantasnya kita menyertakan Allah SWT di setiap aktivitas,meminta izin untuk setiap langkah yang akan kita tempuh,sekaligus memantapkan niat ikhlas melakukan apapun karena Allah SWT dengan mengharapkan ridho-Nya.Agar Allah memudahkan sgala aktivitas yang akan kita lakukan.Dan memberkahi serta melimpahkan rahmat-Nya sehingga hari-hari kita di penuhi dengan keberkahan.Maka berusahalah dengan mengerahkan segenap tenaga,kemudian berserah diri hanya kepada-Nya,sambil menunggu tangan-tangan Nya bekerja atas basmalah yang telah kita ucapkan.


Sabtu, 27 Oktober 2012

Manusia dan Penderitaan

          Penderitaan berasal dari kata dasar derita.Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta,menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggun.Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan.Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah,batiniah atau lahir-batin.
- Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan.
Ada pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan.
Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya.Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol,risau atau menangis.Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.
         Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
          Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaanya sama solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda. Penderitaan dapat muncul kapanpun dan dimanapun.Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dielakan.Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup bila tidak yang muncul penderitaan.Dan orang yang menghadapi cobaan yang bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian.Karena penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian yang lalu maupun yang akan datang.Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami.Adapun orang yang berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat dari penderitaan yang dialami.Penderitaan juga dapat “menular” dari seseorang kepada orang lain.Misal empati dari sanak-saudara untuk membantu melepaskan penderitaan.Atau sekedar simpati dari orang lain untuk mengambil pelajaran dan perenungan.


sumber : http://fadliyanur.multiply.com

Manusia dan Keindahan


          Keindahan berasal dari kata indah yang bererti bagus,permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,(meskipun tidak semua hasil seni indah,pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman,taman,perabot rumah tangga dan sebagainya),suara,warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.Keduanya memilaki nilai yang sama yaitu abadi,dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.Yang mengandung ketidak benaran berarti tidak indah,karena itu tiruan lukisan monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu ,melainkan kebenaran menurut konsep seni.Dalam seni,seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya obyek yang di ungkapkan.
          Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber­asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

Perbedaan keindahan menurut luasnya pengertian
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
- Keindahan seni,
- Keindahan alam,
- Keindaha moral,
- Keindahan Intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Nilai estetik
          Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group”
(Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.

          Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah: 
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
B. Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan
         Dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
  1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy).
  2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
  3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
  4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).
  5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). .
  6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
  7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).

          Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain.
Alasan Manusia Mencipta Keindahan
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah.
Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Hubungan manusia dan keindahan
manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan
dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari 
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.naluri.
             http://arfanart.wordpress.com

Manusia dan Cinta Kasih

          Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia). Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya.
Gary Chapman didalam bukunya “ Lima bahasa cinta untuk bujang”(the five love language for single) menyatakan bahwa ada dua macam cinta: Jatuh cinta (tahap obsesi dari cinta) dan cinta yang didasarkan atas janji (sumpah). Dengan melihat kedua jenis cinta ini, kita akan dimampukan kita untuk melihat cinta dengan lebih jelas lagi.



Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia  karya W.J.S Poerwa Darminta,cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan  juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu:
keterikatan. Keintiman, dan kemesraan.
- keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati.
- keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada  jarak lagi.Panggilan-panggilan formal seperti bapak,ibu,saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling  menyimpan rahasia  dan lain-lainya.
- kemesraan,yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah  adalah cinta kepada  orang tua, anak, saudara, suamI/istri dan kerabat.Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

Minggu, 21 Oktober 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities.Istilah ini berhasal dari bahasa latin humanus,yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus.Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi,dan seni,yang cabang-cabangnya termasuk sastra,sejarah,cerita rakyat,dsb.
Sastra yang merupakan cabang dari seni yang artinya “teks yang mengandung instruksi”atau “pedoman”,yang berasal dari kata serapan bahasa Sanskerta śāstra.Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks.Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.Selain itu dalam arti kesusastraan,sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral) .
Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan,tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.Dan biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah :
- Cerita/cerpen (tertulis/lisan),
- Lukisan/kaligrafi,
- Pantun,
- Sandiwara/drama,dan
- Syair.
Disini Ilmu budaya dasar (IBD) adalah sebagai bagian dari MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) yang tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian,akan tetapi sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu pelajar untuk menjadi lebih humanus.




               http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

Kamis, 18 Oktober 2012

Manusia dan Kebudayaan

Pengertian Manusia 
         Manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya. 

Pengertian Kebudayaan
          Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sanskarta yaitu buddhayah,yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Kebudaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,adat istiadat,bahasa,perkakas,pakaian,bangunan,dan karya seni.Semua itu merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia,jadi kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Setiap manusia yang tinggal bermasyarakat dan menetap di suatu tempat memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
           Setelah melihat pengertian keduanya.Antara manusia dan kebudayaan dapat di simpulkn bahwa keduanya memiliki suatu hubungan.Jadi hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.Manusia dan kebudayaan,atau manusia dan masyarakat,mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain yang tidak akan bisa terpisahkan.

Selasa, 16 Oktober 2012

Pengertian Ilmu Budaya Dasar


  Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities".tetapi istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang juga berarti manusia.berbudaya dan halus.Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
          Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya," Prof.Dr.Harsya Bachtiar " mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
        Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial,dll,
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan,Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.Pengetahuan budaya "The Humanities" dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasar ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
jadi,Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

sumber : http://dimazmarham.blogspot.com/2010/04/pengertian-ilmu-budaya-dasar.html