- Adalah
tanda berupa gambar, nama, kata,huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi
dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan
barang dan jasa.
- Ekuitas
merek: seperangkat aset dan liabilitas yang berkaitan dengan suatu merek, nama
dan
simbolnya,yang
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau
jasa bagi
perusahaan ataupun pelanggan.
Mengapa
Setiap Produk Perlu Merk ?
- Merek memudahkan
perusahaan memproses pesanan dan menelusuri masalah
- Merek
memberi ciri unik dan perlindungan hukum
- Merek
dapat membangun dan menjaga kesetiaan konsumen
- Merek
dapat membantu dalam segmentasi pasar
- Merek
dapat membangun citra perusahaan
- Merek
dapat membantu produk baru diterima lebih cepat dan mudah oleh pasar
(Berta, 2003)
Strategi Penentuan Merk
Produk
tanpa merk, biasanya ditempuh oleh unit usaha yang masih kecil karena keterbatasan
sumber daya yang dimiliki.Konsekuensinya, perusahaan tidak dapat membangun
loyalitas atau kesetiaan konsumen.
Produk
dengan merk khusus, diberikan pada produk yang memiliki keunikan dibanding produk
sejenis. Konsekuensinya bisa berdampak ‘buruk’ bagi saudara-saudaranya (produk
lain sejenis)
dalam
perusahaaan yang sama.
Merk
untuk lini produk / merk keluarga produk. Sejumlah produk yang masih berhubungan
akan diberi merk yang sama.Konsekuensinya, merk dapat dibangun secara bersama,
namun bila salah satu produk gagal atau mendapat kesan negatif dari konsumen,
produk lainnya akan terkena dampaknya.
Kombinasi
dari strategi yang ada.
Disamping itu, dalam penentuan
merek, sebaiknya memperhatikan poin-poin berikut ini (Antonius, 2006, dan sumber
lainnya) :
Merek
sebaiknya mudah diucapkan
Merek
sebaiknya mudah diingat
Merek
sebaiknya mudah dikenali
Merek
sebaiknya didesain dengan menarik
Merek
sebaiknya menampilkan manfaat produk
Merek
sebaiknya dapat menonjolkan citra perusahaan
Merek
sebaiknya menonjolkan perbedaan dengan produk sejenis lainnya
Merek
sebaiknya tidak melanggar ‘aturan/adat,
Membuat
merk harus berfikir jangka panjang, merk bukan untuk keperluan usaha sehari dua
hari…tapi selamanya
Merk
terlindungi dengan baik (didaftarkan ke pemerintah).
Membangun dan Menjaga Merk
Mendukungnya dengan proses produksi yang baik,agar produk tetap terjaga
kualitasnya
Mendukungnya dengan program pemasaran yang konsisten
Harga
yang kompetitif
Pasokan
dan distribusi yang baik
Promosi
yang baik
Pelayanan
yang baik
Purna
jual yang baik
Mengevaluasi merek dan modifikasi merek apabila diperlukan.
Yang
Perlu Dihindari dalam membuat merk
Desain
fisik yang salah (pemilihan warna, jenis huruf, gambar,bentuk yang salah)
Merek
yang tidak konsisten (sering berubah-ubah)
Memodifikasi merek dengan citra yang lebih buruk
Meniru
merk produk lain yang telah terdaftar
Funsi merek tersebut yaitu sebagai :
Menunjukan barang/jasa yang dihasilkan
Sebagai
jaminan atas mutu barangnya
Tanda pengenal
untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
badan hukum
dari produk orang lain atau badan hukum lainnya.
Perbedaan
merek :
Merek
dagang
Merek
jasa
Merek kolektif,
merek yang dipergunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik
yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum
secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang/jasa sejenis lainnya
Untuk mendaftarkan merk tersebut di
haruskan mendaftarkannya di Direktorat Jenderal HaKI.Dengan mendaftarkan merk
nya Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang
secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai
persamaan
pada pokoknya dan pada keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis,
yaitu :
a. Gugatan
ganti rugi
b. Penghentian
semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut
c. Hukuman
yang bisa bersifat alternatif atau akumulatif.
Beberapa
pendapat tentang merk menurut ahlinya :
- Penerimaan
konsumen terhadap sebuah merk dalam benak mereka,dimana ditunjukkan dari
kemampuan mereka mengingat dan mengenali kembali sebuah merek dalam kategori
tertentu. (Aaker, 1999)
- Brand
image adalah persepsi konsumen terhadap sebuah merk yang dibangun oleh
pengalaman mereka terhadap merek tertentu sehingga membentuk asosiasi-asosiasi.
(Plummer,
2002)
Contoh : Penerapan merk pada toko buah yang telah di bahas pada post sebelumnya .
Pada toko buah babe H.Samper pemilik
menggunakan strategi produk tanpa merk.
yaitu pemilik menjual dan memasarkan produk nya tanpa menggunakan merk dikarenakan sumber daya yang terbatas.”walaupun tanpa merk tetapi jika di imbangi dengan harga yang kompetitif,pasokan dan penjualan yang baik,pelayanan yang baik,dan barang yang berkualitas peroses perdagangan insyaallah pasti akan berjalan lancar”begitu pendapat sang pemilik tentang cara bagaimana ia mejalankan usahanya selama ini.
yaitu pemilik menjual dan memasarkan produk nya tanpa menggunakan merk dikarenakan sumber daya yang terbatas.”walaupun tanpa merk tetapi jika di imbangi dengan harga yang kompetitif,pasokan dan penjualan yang baik,pelayanan yang baik,dan barang yang berkualitas peroses perdagangan insyaallah pasti akan berjalan lancar”begitu pendapat sang pemilik tentang cara bagaimana ia mejalankan usahanya selama ini.
Dengan
strateginya itu sudah banyak konsumen yang datang ke toko buahnya dan sudah
banyak pembeli yang menjadi pelanggannya.dan tidak menutup kemungkinan ia akan
menerapkan merk pada barang yang ia
jualkannya untuk mengikuti perkembangan.
Kesimpulan dari
contah ini yaitu : bahwa strategi penjualan tanpa merk pun dapat berjalan
lancar jika memang ada kesungguhan sang pemilik untuk menjalankan nya.Dengan
harga yang kompetitif,pasokan dan penjualan yang baik,pelayanan yang baik,dan
barang yang berkualitas dapat memikat konsumen sehingga konsumen puas datang ke
tokko buah ini.mungkin ini yang disebut Brand image
pada nama toko.walaupun produk yang di jualnya tidak ber-merk tapi merk (nama)
toko ini yang menggantikan merk pada produk yang melekat pada konsumen.